Kamis, 20 Maret 2014

IED MUBARAK


       Islam itu harmonis dan indah, bahkan keindahan hablu min an nas  di dalamnya telah diatur jelas pada pasal-pasal dalam al-Quran. Hal ini menjadi bukti bahwasanya seberapa kompleks kehidupan dunia telah dipaparkan solusinya dalam aturan-aturan agama
. Setiap aturan-aturan agama diselaraskan dengan segi-segi kehidupan sebagai upaya menciptakan ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan tentunya dengan tanpa menghapuskan hakikat manusia sebagai makhluk bertuhan. Torehan setiap kebaikan antara manusia dengan manusia pasti memiliki kesinambungan yang berdampak pada hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
            Hari raya idul adha atau yang sering dikenal sebagai hari raya berkurban menjadi salah satu wadah berbagi kebaikan sekaligus bentuk apresiasi rasa syukur umat muslim di dunia. Teruntuk bagi mereka yang memiliki rezeki lebih agar menyisihkan rezekinya untuk menyembelih hewan kurban yang kemudian dagingnya akan dibagikan kepada orang-orang yang berhak. Perintah berkurban ini disampaikan Allah SWT. dalam firman Nya Q.S. Al Kautsar : 2.
فَصَلّ لربّك وَانحر
“ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah”
            Berkurban akan dirasa sulit dilakukan bagi mereka yang memiliki sifat rakus, egois dan kikir. Oleh karena itu menyembelih hewan kurban dapat dianalogikan sebagai pembunuhan terhadap sifat-sifat hewani yang ada pada diri kita, seperti rakus, egois, riya, kikir dan sebagainya.
Selain itu kegiatan berkurban pula dapat dijadikan ajang untuk menguji keikhlasan, karena pada hakikatnya rezeki itu adalah titipan dari Tuhan, ia menjadi amanat bagi siapa saja yang mengembannya. Dan diantara rezeki yang dimiliki terdapat hak milik orang lain. Harta itu laksana air, jika terus didiamkan ia akan bau  dan rusak, lain halnya jika ia dialirkan akan senantiasa segar. Oleh karena itu harta harus senantiasa dialirkan dengan kebaikan-kebaikan, agar senantiasa kembali berbuah kebaikan pula pada diri kita, jangan ditimbun hingga menggunung dan kemudian menciptakan kerusakan seperti adanya sifat sombong, kikir dan lain sebagainya.
Hal ini membuktikan bahwa setiap perintah tuhan terhadap hambanya pasti menyimpan kebaikan untuk diri pribadi khususnya dan untuk orang lain pada umumnya, sebagaimana perintah berkurban.
                                                                                    (Ursi si anak Banten) J

0 komentar:

Posting Komentar