Salah satu nikmat yang diberikan
ALLAH kepada kita di dalam kehidupan adalah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan.
YASIN 36.
Yang artinya ''Maha suci Tuhan yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.''
Demikian kita tahu. Ada siang, ada malam. Ada bumi
ada langit. Ada benar ada salah. Ada laki-laki ada perempuan. Ada suami da
istri.
Dan segala sesuatu yang berpasang-pasangan itu
memiliki aturan, kalau tidak ada aturan pastilah akan kacau. Coba bayangkan
kalau kehidupan ini tidak ada aturan, pasti akan berantakan dan sekarep pe
dewek. Betul tidak…. Nahh aturan itu telah turunkan dalam bentuk agama islam.
Allah pencipta manusia, allah tahu
benar kemampuan maksimal manusia. Oleh sebab itu segala aturan yang ditentukan
allah tentu sesuai benar untuk manusia.
Laki-laki seneng sama perempuan itu normal, wajar,
manusiawi. atau sebaliknya. Lalu agama membuat aturan, silahkan seneng tetapi lewat sebuah pintu yang disebut nikah. Dan
kalau peraturan itu dilanggar akan merugikan manusia itu sendiri.
Maka pada kesempatan kali ini saya akan berbagi
sedikit ilmu yang saya miliki,
Rasulullah SAW bersabda : Balliguu anni walau
ayah… ‘’ sampaikanlah walaupun satu ayah’’. Walaupun saya belum nikah, dan
mungkin bapa ibu yang sudah tentu lebih berpengalaman dibanding saya. Tetapi sekarang
saya akan mencoba menyampaikn ceramah tentang nikah dalam Islam.
Pertama apa sih pengertian nikah, dan kedudukan
nikah menurut islam. Lalu motivasi pernikahan, karena apa seharusnya seseorang
itu menikah dan terakhir bagaimana membina keluarga yang bahagia menurut contoh
Rasulullah SAW.
Bapak ibu dan
hadirin yang berbahagia..
Apaa sih arti nikah itu sebenarnya…
Kita ketahui ada dua kata yang sering kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari, kawin dan nikah.
Rupanya kata kawin digunakan untuk semua makhluk
hidup. Lain dengan nikah, nikah hanya digunakan untuk manusia. Contohnya : kucing kawin, bebek kawin, anjing
kawin dsb. Tidak pernah kita mendengar ada kucing nikah, bebek nikah. Karena
kata nikah hanya digunakan untuk makhluk bernama manusia.
Abi Yahya zakariya al anshori dalam kitab fathul
wahabnya menjelaskan :
An nikahu ‘aqdun yatadhomanu ibahatal wat’I bil
lafdi inkahin aw nahwi. Yang artinya :
‘’nikah adalah akad, yaitu ijab dan Kabul yang akad
ini menjamin diperbolehkannya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.’’
Nikah membuat sesuatu yang haram menjadi halal
bahkan ibadah. Pergaulan setelah nikah adalah dapat dipertanggung jawabkan. Coba
kita liat pergaulan bebas yang terjadi pada zaman sekarang ini. banyak kaum
muda kita yang melakukan zina atau seks bebas, ada pula laki-laki dan perempuan
yang tinggal satu rumah tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo. Berapa
banyak anak yang hidup tanpa seorang ayah, berapa banyak perempuan yang hilang
kehormatnnya. Lalu kenapa terjadi demikian yaa karena mengabaikan aturan –
aturan agama. Maka sebenarnya menjauhkan diri terhadap aturan Allah sama dengan
membinatangkan manusia. Bahkan manusia sendiri bisa jauh lebih buas dari pada
binatang. Bapa – ibu tau bajing itu
makannya Cuma kelapa, tapi bajingan jangankan kelapa, kepala orang pun bisa
dimkan. Sungguh tujuan dari pada atura itu sendiri begitupun nikah, tdak lain tidak
bukan adalah memuliakan manusia,.
Kedudukan nikah dalam islam, ternyata nikah tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis. Tidak Cuma untuk meperkembangkan Keturunan, tidak hanya untuk mendapat
ketenangan hidup. Lebih tinggi dari sekedar itu, nikah dalam pandangan islam
ialah ibadah. Jadi kalau ditanya ibadah apa yang paling enak dalam islam,
jawabannya adalah nikah. Saking enaknya sampe ada yang pengen lagi katanya
ibadah.
Karena kedudukan nikah dalam islam adalah
ibadah, tentu ada konsekuensi. Semua
ibadah dalam islam tidak boleh dikerjakan setengah hati atau main-main. Sholat,
puasa adalah ibadah tidak boleh main-main atau dikerjakan setengah hati
begitupun nikah sebagai ibadah punya nilai sakral tidak boleh dikerjakan
main-main, setengah hati atau coba-coba. Mas saya denger mas udah nikah, iah
nih mas saya cuma coba-coba ajah. Kalo enak
ya lanjut kalo engga yaa bubar saja lah. Ini tidak boleh..
Lalu apa motivasi suatu pernikahan itu karena apa
seseorang seharus menikah, apa landasan atau alasannya.
Dalam H.R Imam Bukhori, muslim, Abu Daud, dan ibnu
majah dari abu hurairah menjelaskan,
nabi bersabda :
Tungkahul mar’atu li arba’in : nikahilah perempuan
karena empat perkara. Kalau dia perempuan maka nikahilah laki-laki karena empat
perkara. Memilih jodoh wah inilah lengkapnya petunjuk-petunjuk dalam islam.
Karena apa orang memilih jodoh itu apa sih kriteria. Rasul bersabda memilih
jodoh itu karena empat perkara : li maliha karena dia orang kaya, cari yang kaya.
Lihasabiha karena dari keturunan baik-baik, cari yang keturunan orang baik.
Ketika li jamaliha karena dia cantik, cari orang yang cantik. Dan yang keempat
lidiniha karena dia taat beragama, cari orang yang sholeh taat kepada agama.
Kalau seandainya keempat2nya ini ada pada diri seseorang tentulah surge dunia.
Benar-benar calon idaman. Siapa sih yang
tidak bangga atau senang punya suami atau istri yang kaya, dari keturunan
baik-baik, cantik, juga taat beragama. Tapi rasanya orang yang seperti itu
sulit ditemukan atau langka. Ada yang kaya juga cantik tapi akhlaknya gak
bener. Pasti ajah memiliki kekurangan oleh karena kekurangan tersebut rasul
menekankan
Fadzfar bidzati ddin tsaribat yadaak, pilih org
yg taat melaksanakan agama niscaya hidupmu akan berkaah. Jadi motivasi suatu
pernikahan hendakny agama.
Apa rahasianya :
kalau orang memilih pasangan karena rupa yg cantik silahkan, tetapi
jangan menjadi motivasi utama. Saya yakin kalau menikah sebab rupa yang tampan
atau cantik rumah tangga nya tidak akan bertahan lama.
Karena pertama cantik itu relative tergantung orang
yang memandang. Menurut bapak cantik belum tentu menurut orang lain cantik.
Kedua cantik juga temporer berubah seiring berjalan nya waktu, ketiga rupanya
di atas langit masih ada langit. Di atas yang kita anggap cantik masih ada yang
lebih cantik. Kalau cantik yang kita kejar kita akan jadi petualang yang pindah
dari perempuan satu ke perempuan yang lain yang lebih cantik. Silahkan cari
yang cantik tapi jangan dijadikan motivasi utama.
Kalau pernikahan cuma karena harta, silahkan cari
yang kaya. Tetapi kan harta itu kata imam al ghzoali harta itu ziilul jail,
harta itu seperti bayangan. Sore di sebelah barat, pindah ke sebelah timur.
Hari ini dia kaya, besok dia bangkrut. Roda itu terus berputar. Ada pepatah
yang mengatakan ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang, artinya
rumah tangga tidak akan tahan lama.
Kemudian klau
karena keturunan, silahkan cari yang keturunan baik-baik. Namun toh kita
diajarkan kalau nama kita mo besar atau baik
bukan karena ngikut kepada kebesaran orang lain namun karena kepribadian
kita yang baik.
Sekarang kalo karena agama, nabi memberi penekanan fadzfar
bi dzati ddin tsaribat yadaak. Pilih karena ketaatannya terhadap agama
niscaya hidup mu akan beruntung. Apa rahasianya, rahasianya ada dalam kehidupan
rumah tangga yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Hadirin …
Bagaimana sih rumah tangga Rasul itu, keliatan dari
dua kalimat Rasul yakni baytii jannatii, rumah tanggaku laksana surga
bagiku. Dua kalimat sederhana namun memiliki filosofi mendalam. Bayangkan jika
seorang suami sudah berkata demikian sungguh bahagia hidupnya. Padahal dari
sejarah kita baca, rumah rasul itu kecil, tidur beralaskan pelepah daun kurma,
sampe berbekas di pipinya. Sarapannya seteguk zam-zam sepotong roti bahkan tiga
butir kurma. Dalam kondisi demikian rasul masih mengatakan baytii jannatii,
rumahku surgaku. Kenapa sekarang yang hidup di zaman yang serba ada fasilitas
memadai dan menunjang, banyak yang mengatakan baytii nnari rumah
tanggaku laksana nerakaku. Padahal dari segi materi mereka punya rumah yang
bertingkat, mobil-mobil berkilat, uangnya banyak berlipat lipat, istri cantik
memikat, kadangkala boleh jadi jumlahnya empat, tapi tiap hari kiamat. Kenapaa
ini, mari kita liat ternyata motivasinya adalah agama, agama menuntun suami dan
istri untuk tau kewajiban dan haknya, jika kewajiban sudah diberikan dan
mendapat hak-hak masing-masing maka akan timbul pengertian juga ketenangan. Lalu
apa kewajiban suami kepada istri begitupun sebaliknya.
Menurut hadits riwayat abu daud dari muawiyah bin
haidah. Suatu hari rosul ditanya apa sih hak istri itu artinya kewajiban suami
itu apa…
Rasul menjawab pertama antat’amaha idza to’imta.
Kau beri istrimu makan sebagaimana engkau makan. Seorang suami yang adil makanan
yang dia makan sama seperti makanan yang dimakan istrinya. Adalah dzolim jika
suaminya punya uang trus makan enak direstoran sementara istri makan nasi sama
sambel doang. Maka istri berhak menuntut. Kemudian yang kewajiban kedua memberi
istri pakaian sebagaimana pakaian yang dipakai suami. Suami yang adil pakaian
yang dia pakai sama harganya dengan pakaian yang dipakai istrinya kecuali
istrinya ridho. Kemudian kewajiban
ketiga wala tadribil wajha kalau marah jangan memukul muka, maksudnya
adalah kewajiban memberikan perlindungan. Sehingga istri merasa ada tempat untuk
mengadu, ada tempat melarikan persoalan dan tempat bersandar. Kalau marah
jangan memukul muka, memukulpun bukan jalan utama tapi upaya terakhir bukan
untuk menyakiti akan tetapi mendidik.
Kemudian kewajiban keempat adalah wala tuqobbih jangan
memburuk-burukan istrinya, kewajiban menjaga nama baik. Dalam alquran
diibarakatnya suami istri sebagai pakaian. Hunna libasun lakum wa antum
libasun lahuna. Istri pakaian untuk suami dan suami pakaian untuk istri. Apa
fungsi pakaian adalah sebagai kebanggaan maka suami harus menjadi kebanggaan
istri begitupun sang istri. Lalu fungsi pakaian yang lainnya adalah untuk
menutup aurat. Begitupun suami istri. Sang istri harus menutupi kekurangan atau
aib suami begitupun suami. Jangan lah kejelekan suami atau istri di
beber-berberkan kepada orang lain. Harus
saling menjaga kehormatan masing-masing. Ini adalah kewajiban suami yang
merupakan hak istri.
Lalu apa kewajiban istri yang menjadi hak suami.
Pertama in amaroha ato’athu. Artinya kalo
diperintah dia taat. maka kewajiban istri yang pertama adalah taat kepada
suaminya. Bgitu besar kewajiban taat kepada suami sampai rasul bersabda yang
artinya apabila boleh aku memerintahkan manusia itu sujud kepada manusia yang
lainnya tentu saya perintahkan istri sujud kepada suami untung saja tidak
boleh, artinya apa artinya karena sang suami punya hak besar terhadap istrinya.
Kedua ibadah sunah tidak mendapat ijin suami tidak mendapat
pahala, malah berdosa. Seperti puasa
senin kamis. Sepanjang perintah suami tidak untuk maksiat kepada allah istri
wajib untuk taat. Namun sebaliknya mentang – mentang istri wajib taat kepada
suami, lalu suami sewenang-wenang maen tunjuk ajah perintah suami. Rasul pun
menjahit bjunya sndiri, maka Kalau suatu
pekerjaan itu masih bisa dikerjakan suami yaa kerjakan.
Maka bagaiman usaha istri menyenangkan hati suami
begitupun suami menyenangkan hati istri.
wassalamualaikum
0 komentar:
Posting Komentar