Minggu, 27 April 2014

Pidato dalam Penikahan Tema : Nikah dalam Pandangan Agama Islam



Salah satu nikmat yang diberikan ALLAH kepada kita di dalam kehidupan adalah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan.
YASIN 36.
Yang artinya ''Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.''
Demikian kita tahu. Ada siang, ada malam. Ada bumi ada langit. Ada benar ada salah. Ada laki-laki ada perempuan. Ada suami da istri.
Dan segala sesuatu yang berpasang-pasangan itu memiliki aturan, kalau tidak ada aturan pastilah akan kacau. Coba bayangkan kalau kehidupan ini tidak ada aturan, pasti akan berantakan dan sekarep pe dewek. Betul tidak…. Nahh aturan itu telah turunkan dalam bentuk agama islam.
Allah pencipta manusia, allah tahu benar kemampuan maksimal manusia. Oleh sebab itu segala aturan yang ditentukan allah  tentu sesuai benar untuk manusia.
Laki-laki seneng sama perempuan itu normal, wajar, manusiawi. atau sebaliknya. Lalu agama membuat aturan, silahkan seneng tetapi  lewat sebuah pintu yang disebut nikah. Dan kalau peraturan itu dilanggar akan merugikan manusia itu sendiri.
Maka pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang saya miliki,  
Rasulullah SAW bersabda : Balliguu anni walau ayah… ‘’ sampaikanlah walaupun satu ayah’’. Walaupun saya belum nikah, dan mungkin bapa ibu yang sudah tentu lebih berpengalaman dibanding saya. Tetapi sekarang saya akan mencoba menyampaikn ceramah tentang nikah dalam Islam.
Pertama apa sih pengertian nikah, dan kedudukan nikah menurut islam. Lalu motivasi pernikahan, karena apa seharusnya seseorang itu menikah dan terakhir bagaimana membina keluarga yang bahagia menurut contoh Rasulullah SAW.  
Bapak ibu dan  hadirin yang berbahagia..
Apaa sih arti nikah itu sebenarnya…
Kita ketahui ada dua kata yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, kawin dan nikah.
Rupanya kata kawin digunakan untuk semua makhluk hidup. Lain dengan nikah, nikah hanya digunakan untuk manusia.  Contohnya : kucing kawin, bebek kawin, anjing kawin dsb. Tidak pernah kita mendengar ada kucing nikah, bebek nikah. Karena kata nikah hanya digunakan untuk makhluk bernama manusia.
Abi Yahya zakariya al anshori dalam kitab fathul wahabnya menjelaskan :
An nikahu ‘aqdun yatadhomanu ibahatal wat’I bil lafdi inkahin aw nahwi. Yang artinya :
‘’nikah adalah akad, yaitu ijab dan Kabul yang akad ini menjamin diperbolehkannya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.’’
Nikah membuat sesuatu yang haram menjadi halal bahkan ibadah. Pergaulan setelah nikah adalah dapat dipertanggung jawabkan. Coba kita liat pergaulan bebas yang terjadi pada zaman sekarang ini. banyak kaum muda kita yang melakukan zina atau seks bebas, ada pula laki-laki dan perempuan yang tinggal satu rumah tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo. Berapa banyak anak yang hidup tanpa seorang ayah, berapa banyak perempuan yang hilang kehormatnnya. Lalu kenapa terjadi demikian yaa karena mengabaikan aturan – aturan agama. Maka sebenarnya menjauhkan diri terhadap aturan Allah sama dengan membinatangkan manusia. Bahkan manusia sendiri bisa jauh lebih buas dari pada binatang.  Bapa – ibu tau bajing itu makannya Cuma kelapa, tapi bajingan jangankan kelapa, kepala orang pun bisa dimkan. Sungguh tujuan dari pada atura itu sendiri begitupun nikah, tdak lain tidak bukan adalah memuliakan manusia,.
Kedudukan nikah dalam islam, ternyata nikah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis. Tidak Cuma untuk meperkembangkan  Keturunan, tidak hanya untuk mendapat ketenangan hidup. Lebih tinggi dari sekedar itu, nikah dalam pandangan islam ialah ibadah. Jadi kalau ditanya ibadah apa yang paling enak dalam islam, jawabannya adalah nikah. Saking enaknya sampe ada yang pengen lagi katanya ibadah.
Karena kedudukan nikah dalam islam adalah ibadah,  tentu ada konsekuensi. Semua ibadah dalam islam tidak boleh dikerjakan setengah hati atau main-main. Sholat, puasa adalah ibadah tidak boleh main-main atau dikerjakan setengah hati begitupun nikah sebagai ibadah punya nilai sakral tidak boleh dikerjakan main-main, setengah hati atau coba-coba. Mas saya denger mas udah nikah, iah nih mas saya cuma coba-coba ajah. Kalo enak  ya lanjut kalo engga yaa bubar saja lah. Ini tidak boleh..
Lalu apa motivasi suatu pernikahan itu karena apa seseorang seharus menikah, apa landasan atau alasannya.
Dalam H.R Imam Bukhori, muslim, Abu Daud, dan ibnu majah dari abu hurairah  menjelaskan, nabi bersabda :
Tungkahul mar’atu li arba’in : nikahilah perempuan karena empat perkara. Kalau dia perempuan maka nikahilah laki-laki karena empat perkara. Memilih jodoh wah inilah lengkapnya petunjuk-petunjuk dalam islam. Karena apa orang memilih jodoh itu apa sih kriteria. Rasul bersabda memilih jodoh itu karena empat perkara : li maliha karena dia orang kaya, cari yang kaya. Lihasabiha karena dari keturunan baik-baik, cari yang keturunan orang baik. Ketika li jamaliha karena dia cantik, cari orang yang cantik. Dan yang keempat lidiniha karena dia taat beragama, cari orang yang sholeh taat kepada agama. Kalau seandainya keempat2nya ini ada pada diri seseorang tentulah surge dunia. Benar-benar calon idaman.  Siapa sih yang tidak bangga atau senang punya suami atau istri yang kaya, dari keturunan baik-baik, cantik, juga taat beragama. Tapi rasanya orang yang seperti itu sulit ditemukan atau langka. Ada yang kaya juga cantik tapi akhlaknya gak bener. Pasti ajah memiliki kekurangan oleh karena kekurangan tersebut rasul menekankan
Fadzfar bidzati ddin tsaribat yadaak, pilih org yg taat melaksanakan agama niscaya hidupmu akan berkaah. Jadi motivasi suatu pernikahan hendakny agama.
Apa rahasianya :  kalau orang memilih pasangan karena rupa yg cantik silahkan, tetapi jangan menjadi motivasi utama. Saya yakin kalau menikah sebab rupa yang tampan atau cantik rumah tangga nya tidak akan bertahan lama.
Karena pertama cantik itu relative tergantung orang yang memandang. Menurut bapak cantik belum tentu menurut orang lain cantik. Kedua cantik juga temporer berubah seiring berjalan nya waktu, ketiga rupanya di atas langit masih ada langit. Di atas yang kita anggap cantik masih ada yang lebih cantik. Kalau cantik yang kita kejar kita akan jadi petualang yang pindah dari perempuan satu ke perempuan yang lain yang lebih cantik. Silahkan cari yang cantik tapi jangan dijadikan motivasi utama.
Kalau pernikahan cuma karena harta, silahkan cari yang kaya. Tetapi kan harta itu kata imam al ghzoali harta itu ziilul jail, harta itu seperti bayangan. Sore di sebelah barat, pindah ke sebelah timur. Hari ini dia kaya, besok dia bangkrut. Roda itu terus berputar. Ada pepatah yang mengatakan ada uang abang sayang tak ada uang abang ditendang, artinya rumah tangga tidak akan tahan lama.
Kemudian  klau karena keturunan, silahkan cari yang keturunan baik-baik. Namun toh kita diajarkan kalau nama kita mo besar atau baik  bukan karena ngikut kepada kebesaran orang lain namun karena kepribadian kita yang baik.
Sekarang kalo karena agama, nabi memberi penekanan fadzfar bi dzati ddin tsaribat yadaak. Pilih karena ketaatannya terhadap agama niscaya hidup mu akan beruntung. Apa rahasianya, rahasianya ada dalam kehidupan rumah tangga yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Hadirin …
Bagaimana sih rumah tangga Rasul itu, keliatan dari dua kalimat Rasul yakni baytii jannatii, rumah tanggaku laksana surga bagiku. Dua kalimat sederhana namun memiliki filosofi mendalam. Bayangkan jika seorang suami sudah berkata demikian sungguh bahagia hidupnya. Padahal dari sejarah kita baca, rumah rasul itu kecil, tidur beralaskan pelepah daun kurma, sampe berbekas di pipinya. Sarapannya seteguk zam-zam sepotong roti bahkan tiga butir kurma. Dalam kondisi demikian rasul masih mengatakan baytii jannatii, rumahku surgaku. Kenapa sekarang yang hidup di zaman yang serba ada fasilitas memadai dan menunjang, banyak yang mengatakan baytii nnari rumah tanggaku laksana nerakaku. Padahal dari segi materi mereka punya rumah yang bertingkat, mobil-mobil berkilat, uangnya banyak berlipat lipat, istri cantik memikat, kadangkala boleh jadi jumlahnya empat, tapi tiap hari kiamat. Kenapaa ini, mari kita liat ternyata motivasinya adalah agama, agama menuntun suami dan istri untuk tau kewajiban dan haknya, jika kewajiban sudah diberikan dan mendapat hak-hak masing-masing maka akan timbul pengertian juga ketenangan. Lalu apa kewajiban suami kepada istri begitupun sebaliknya.
Menurut hadits riwayat abu daud dari muawiyah bin haidah. Suatu hari rosul ditanya apa sih hak istri itu artinya kewajiban suami itu apa…
Rasul menjawab pertama antat’amaha idza to’imta. Kau beri istrimu makan sebagaimana engkau makan. Seorang suami yang adil makanan yang dia makan sama seperti makanan yang dimakan istrinya. Adalah dzolim jika suaminya punya uang trus makan enak direstoran sementara istri makan nasi sama sambel doang. Maka istri berhak menuntut. Kemudian yang kewajiban kedua memberi istri pakaian sebagaimana pakaian yang dipakai suami. Suami yang adil pakaian yang dia pakai sama harganya dengan pakaian yang dipakai istrinya kecuali istrinya ridho.  Kemudian kewajiban ketiga wala tadribil wajha kalau marah jangan memukul muka, maksudnya adalah kewajiban memberikan perlindungan.  Sehingga istri merasa ada tempat untuk mengadu, ada tempat melarikan persoalan dan tempat bersandar. Kalau marah jangan memukul muka, memukulpun bukan jalan utama tapi upaya terakhir bukan untuk menyakiti akan tetapi mendidik.
Kemudian kewajiban keempat adalah wala tuqobbih jangan memburuk-burukan istrinya, kewajiban menjaga nama baik. Dalam alquran diibarakatnya suami istri sebagai pakaian. Hunna libasun lakum wa antum libasun lahuna. Istri pakaian untuk suami dan suami pakaian untuk istri. Apa fungsi pakaian adalah sebagai kebanggaan maka suami harus menjadi kebanggaan istri begitupun sang istri. Lalu fungsi pakaian yang lainnya adalah untuk menutup aurat. Begitupun suami istri. Sang istri harus menutupi kekurangan atau aib suami begitupun suami. Jangan lah kejelekan suami atau istri di beber-berberkan  kepada orang lain. Harus saling menjaga kehormatan masing-masing. Ini adalah kewajiban suami yang merupakan hak istri.
Lalu apa kewajiban istri yang menjadi hak suami.

Pertama in amaroha ato’athu. Artinya kalo diperintah dia taat. maka kewajiban istri yang pertama adalah taat kepada suaminya. Bgitu besar kewajiban taat kepada suami sampai rasul bersabda yang artinya apabila boleh aku memerintahkan manusia itu sujud kepada manusia yang lainnya tentu saya perintahkan istri sujud kepada suami untung saja tidak boleh, artinya apa artinya karena sang suami punya hak besar terhadap istrinya.
Kedua ibadah sunah tidak mendapat ijin suami tidak mendapat pahala, malah berdosa.  Seperti puasa senin kamis. Sepanjang perintah suami tidak untuk maksiat kepada allah istri wajib untuk taat. Namun sebaliknya mentang – mentang istri wajib taat kepada suami, lalu suami sewenang-wenang maen tunjuk ajah perintah suami. Rasul pun menjahit bjunya sndiri, maka  Kalau suatu pekerjaan itu masih bisa dikerjakan suami yaa kerjakan. 
Maka bagaiman usaha istri menyenangkan hati suami begitupun suami menyenangkan hati istri.
wassalamualaikum

0 komentar:

Posting Komentar