Setiap
orang memiliki impian, banyak dari mereka menggantungkan impiannya setinggi
langit bersama keyakinan dan tekad yang kuat. Namun tidak sedikit pula orang-orang
berada dalam keragu-raguan untuk meraih impian, bahkan membuat impian pun
rasanya sulit dan tidak percaya diri. Terkadang kita malu catatan-catatan mimpi
kita diketahui orang lain, dan akhirnya mimpi-mimpi itu kita tutupi karena ada
rasa minder dalam diri. Pikiran-pikiran negatif menyelimuti seperti ketidakpercayaan
dengan potensi-potensi yang dimiliki.
Padahal kawan,
Bukankah Tuhan memberikan banyak keajaiban pada setiap diri
manusia,
Bukankah manusia dilahirkan dengan kesempurnaan,
Lalu apakah pantas kita meragukan diri dalam menggapai mimpi,
keraguan terhadap mimpi sama saja
dengan kita meragukan potensi yang
dianugerahkan oleh Tuhan,
benar begitukan..?
Apakah hal ini yang menjadi masalah saya selama ini?
atau juga masalah anda ?
atau masalah kita?
Baiklah,
ketika anda membaca tulisan ini, yang akan didapati hanya sebuah curahan hati.
Saya seperti sedang berdebat pada diri. Harus ragu atau yakin, percaya diri
atau tidak, terus maju ataukah berhenti. Apa ini juga yang anda rasakan?
Untuk
itu marilah ingin segera kuceritakan tentang kisah beberapa jam saya di hari
kamis bersama Bapak Margono, atau yang sering saya panggil dengan Ust. Morgan
(panggilan beken beliauJ).
Satu
jam di hari kamis yang begitu manis, satu jam di tengah hari yang selalu
dinanti.
Satu
jam yang singkat namun memikat, satu jam bermakna dan kami merangkai cita.
Meleburkan
kepesimisan dan menciptakan rasa optimis.
Percaya
pada kekuatan Tuhan, jangan tanyakan “Bagaimana bisa..?”
Karena
Tuhan dapat berkehendak di luar batas logika manusia.
Bersama
dosen kebanggaan yang saya temui di semester lima.
Saya
sampaikan keraguan dengan nada tegas namun mata memandang ke langit-langit
ruangan, “Pak, saya punya cita-cita. Tapi terkadang terlintas dalam pikiran
hal-hal negatif yang menciutkan nyali saya untuk meraih impian saya tersebut.
Banyak sekali pernyataan-pernyataan minder yang lalu lalang memenuhi otak saya.
Seperti : “anda sudah punya apa untuk mendapatkan impian itu?, rasanya
impian itu terlalu tinggi untuk dapat saya raih, sudah usaha apa selama ini, rasanya
tidak mungkin saya dapat menjadi apa yang saya impikan dan pernyataan atau
pertanyaan-pertanyaan sebagainya.”
Lalu rumus “3 M” yang dijelaskan oleh Ust. Morgan mengena
sekali ke relung hati saya. Rumus 3 M adalah pertama (M)emohon, kedua
(M)eyakini dan ketiga (M)ensyukuri. Saat itu saya
seperti diberikan energi untuk bergerak, oksigen untuk bernafas. Dalam M yang
pertama (memohon) beliau mengatakan “Sudahkah mimpi-mimpi itu anda tulis, lalu
digambar, dipikirkan dalam-dalam hingga tersimpan dalam benak..?, bahkan saat
mengigaupun yang disebut-sebut adalah mimpi anda tersebut, saat kaki tersandung
kata yang keluar dari mulut adalah impian anda. Dan saat ditanya tentang
cita-cita tanpa pikir panjang bibir anda bergerak mengatakan apa yang menjadi
impian anda. Jika iya tandanya anda benar-benar ingin meraih mimpi tersebut.
Selanjutnya kirimkan ke server Tuhan.”
Mendengar itu saya berfikir, imajinasi saya mengalun menembus
ruang dan waktu di masa lalu. Mencari-cari jejak langkah saya yang dapat
membuktikan dan memperlihatkan kepada saya tentang kesungguhan untuk menggapai mimpi.
Seberapa besar arti mimpi itu hingga terpikirkan dalam benak. Saya memutar kembali rekaman di setiap
detik perjalanan hidup saya, sudahkah saya menyebut-nyebut mimpi itu di seusai
sholat hingga air mata menyaksikan kesungguhan saya mengirimkan impian kepada
Tuhan. Sudahkan saya bangun di sepertiga malam untuk sekedar bernegosiasi dengan
Tuhan.
Saya
benar-benar harus menyimpan mimpi-mimpi saya dalam benak.
Teringat
kutipan inspiratif yang saya sukai dalam dialog di film 5 cm :
“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa
yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan
kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan
keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu
bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.” (5 CM)
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.” (5 CM)
Manusia itu energi, apabila
energi itu ditata dengan baik maka akan menjadi energi positif dan menarik
energi-energi positif lain di lingkungan mu, sehingga disebutlah mestakung
(alam semesta mendukung). Dalam hukum tarik-menarik (law of attraction)
mengatakan bahwa apa yang kita katakan atau kita yakini adalah sebenarnya
mengundang hal tersebut untuk terjadi. Dalam Islam bukankah dijelaskan bahwa
setiap ucapan adalah doa, maka berucaplah hal-hal yang baik agar menjadi doa
yang baik.
So, hilangkan keraguan
karena itu hanya dapat menimbulkan kerisauan. Masih ragu dengan potensi-potensi
dalam dirimu?, Tuhan memberikan 65.000 potensi pada setiap manusia, tapi hanya
tidak sampai 5 % yang diyakin dan diakui.
Tuliskan, gambarkan dan pikirkan mimpi-mimpimu,
kirimkan ia ke server Tuhan. Tuhan akan memberi jalan dan tahu bagaimana yang
terbaik untukmu dengan mimpi-mimpimu itu.
Ini
baru point M yang pertama yaah yaitu (M)emohon, 2 M lagi to be
continue.. semoga bermanfaat J
4 komentar:
Nice post kak ... Inspiratif dan benar2 menggugah untuk membulatkan tekad untuk terus yakin pada mimpi ��
Nice post kak ... Inspiratif dan benar2 menggugah untuk membulatkan tekad untuk terus yakin pada mimpi ��
Mantap.
Pak Margono dosen terbaik yang selalu ceria
������
mantab pak morgan
Posting Komentar